Judul Buku : The Fall of Five
Pengarang : Pittacus Lore
Penerbit : HarperCollin’s
Children Book, diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Penerbit Mizan Fantasi
Tahun :
2014
Halaman :
452 halaman
The Fall of Five
merupakan buku keempat dari rangkaian seri Lorien Legacies yang seri
pertamanya, I am Number Four, pernah diangkat ke dalam film layar lebar. Buku
ini terdiri dari 37 Bab yang memiliki tebal 452 halaman, termasuk 52 halaman di
dalamnya merupakan ‘The Lost Files’. Melanjutkan seri sebelumnya, The Rise of
Nine, cerita ini diawali dengan Sam yang masih dikurung dalam sel Mogadorian
dan cerita mengenai penyiksaan yang ia dapatkan. Sam kemudian diselamatkan oleh
ayahnya dan berhasil kabur untuk menemui para garde. Di sisi lain John Smith beserta kelima garde lainnya, beserta Sarah, kembali ke Chicago untuk memulihkan
diri dari pertempuran melawan pemimpin Mogadorian, Setrakus Ra. Alih-alih
memenangkan pertempuran dengan gabungan kekuatan dari enam garde, mereka kalah telak.
John, Sarah, dan Nomor
Enam memutuskan pergi untuk menemukan garde
terakhir, Nomor Lima, di Arkansas setelah muncul pesan anonim di sebuah
website. Sementara yang lainnya menunggu di penthouse
sambil menjaga Ella yang terus-terusan bermimpi buruk sejak pertempuran
terakhir. Pencarian Nomor Lima berlanjut dengan pertemuan John dengan Sam
beserta ayahnya yang menyelamatkan mereka dari serangan Mogadorian di Arkansas.
Layaknya reuni sebuah keluarga, mereka semua berkumpul kembali di penthouse dan bersama-sama berlatih
untuk menghadapi pertempuran selanjutnya.
Satu per satu rahasia
mulai terkuak, dan mimpi buruk Ella semakin parah. Mereka menyadari waktu
mereka semakin sempit. Dan tidak hanya Mogadorian yang menjadi musuh mereka,
melainkan salah seorang dari mereka pun ternyata berkhianat. Kematian pun tidak
dapat dielakkan.
Buku ini sangat cocok
untuk penggemar fantasi yang haus akan cerita yang heroik. Sama seperti seri
sebelumnya, Pittacus Lore menuliskan buku ini dari berbagai sudut tokoh yang
terlibat. Pembaca akan dibawa menyelami karakter setiap tokoh sehingga membuat
pembaca ikut mengetahui serta merasakan yang dialami oleh tokoh lainnya. Adegan
pertempuran yang menguasai hampir seluruh isi buku ini pun digambarkan dengan
detail dan apik. Tidak lupa Pittacus menambahkan cerita dibalik awal
pertempuran dalam ‘The Lost Files’ yang disisipkan di akhir cerita. Dengan gaya
bahasa yang ringan dan penerjemahan bahasa sehari-hari yang santai oleh
Penerbit Mizan Fantasi, cukup memudahkan pembaca mengikuti alur cerita.