Tuesday, December 31, 2013

Telepon di Akhir Tahun

"Jadi, kapan kau pulang?" tanyaku setelah berbincang selama kurang lebih satu jam. Tanganku terasa pegal dan telingaku sudah mulai terasa panas. Berulang kali aku membetulkan sandaran bantal yang aku tumpuk dekat kepala ranjang.

"Entah. Aku kira aku bisa pulang saat ini lalu merayakan malam tahun baru bersamamu, tetapi nyatanya tidak. Masih banyak pekerjaan yang harus aku lakukan disini." jawabnya terdengar sedikit kecewa.

"Baiklah kalau begitu. Kabari aku jika kau pulang, aku akan menjemputmu di bandara." ujarku sambil menerawang.

"Tentu saja. Oke, rasanya sudah cukup. Aku akan menelponmu kembali nanti. Errr mungkin esok hari."

"Ya. Aku harap pekerjaanmu cepat selesai. ."

"Aku harap juga begitu. Selamat tahun baru, sayang. I love you."

"Selamat tahun baru juga. I love you."

Aku pun mengakhiri sambungan Bali-Jakarta suamiku dan dengan segera meletakkan telepon genggamku ke atas meja. Aku merenggangkan tanganku dan beberapa bagian tubuh lainnya sampai berbunyi gemelutuk kecil.

"Jadi, sepertinya malam ini aku tidur disini lagi ya?" ujar seorang pria bertelanjang dada yang muncul di balik selimutku.

Dan aku hanya mengangguk tersenyum penuh arti.