Sunday, March 31, 2013

aku dan TUHAN


August 5th
Aku mengetuk pintu-Nya, aku ingin berecerita. Aku datang menggunakan piyama, sehabis mandi rambutku masih acak-acakkan tidak kusisir. Aku yakin Tuhan akan menyambutku dengan ramah, walaupun mungkin aku tidaklah suci dan penuh dosa, aku yakin Tuhan akan tersenyum mendengarkan. Aku kira disana akan baik jika ada segelas susu karena aku suka sekali susu. Susu itu tidak akan pernah habis selama aku bercerita dengan-Nya, dan aku juga ingin ada kue coklat. Aku yakin Tuhan mengizinkan, dan Ia akan mendengarkanku sambil mengerjakan pekerjaan-Nya.

Pertama aku bersyukur kepada-Mu Tuhan, aku bersyukur atas semua hal yang Engkau beri hari ini. Dan kemudian aku mulai bercerita tentang hari ini. Aku mulai bercerita dari pertama aku bangun tidur, ke kampus, mengerjakan tugas, lalu kembali ke rumah, rutinitas seperti biasa. Aku yakin Engkau sudah mengetahui, tetapi lebih baik jika Engkau mendengar langsung dariku. Sudah ketiga kalinya aku meneguk susu, namun aku masih semangat bercerita. Aku menahan diri untuk tidak memakan kue cokelat yang kelima kalinya, dan perlahan aku tersipu menyebut nama dia. Aku bercerita bahwa aku senang sekali mulai dekat dengan dia, aku senang dia selalu mengirimkanku pesan singkat. Aku merasa bahagia sekali. “Tuhan jaga dia, aku ingin tetap bersamanya.” Tuhan hanya tersenyum.

August 10th
Aku berlari, bahkan aku melupakan tata kramaku, aku terlalu bahagia, aku sudah tidak sabar bercerita dengan-Mu lagi Tuhan. Aku langsung meneguk banyak susu yang tersedia, aku terlalu bersemangat. Tuhan, ia menyatakan perasaannya kepadaku, dia juga menyukaiku, aku bahagia sekali Tuhan. Tuhan terima kasih, Engkau yang terbaik!

September 1st
Tuhan, terima kasih, ia memberiku bunga hari ini. Aku bahagia. Dan aku telah menyelesaikan ceritaku itu tanpa menyentuh segelas susu maupun kue cokelat.

November 20th
Air mataku memenuhi mataku, aku menemui-Mu dengan keadaan yang begitu payah. Tuhan, mengapa? Mengapa ia mengkhianati cintaku? Mengapa? Aku salah apa Tuhan? Aku memberikan ia semuanya, aku begitu tulus mencintainya, tetapi mengapa ia membuatku sedih seperti ini? Apa ia tidak tahu apa yang telah aku lakukan untuknya? Mengapa Tuhan?


November 25th
Terima kasih Tuhan, kami telah baikan. Tadi aku baru saja bertemu dengannya, ia memelukku. Aku bahagia.

Januari 5th
Aku menangis, aku berlutut. Susu dan kue cokelat menatap kepadaku. Aku sama sekali tidak tertarik. Tuhan, hubungan kami berakhir. Mengapa sesingkat ini Tuhan? Mengapa? Aku salah apa? Mengapa Engkau biarkan kami bersama jika harus seperti ini akhirnya. Aku sakit. Tuhan hanya tersenyum

Maret 3th
Tuhan! Dia sudah bersama orang lain sekarang! Mengapa?

April 8th
Aku mengetuk pintu Tuhan, aku mengenakan pakaian yang sangat cantik. Dan aku yakin Tuhan masih mau menerimaku. Susu dan kue cokelat, betapa aku bahagianya. Aku duduk dan mulai menyusun kata kata. Terima kasih Tuhan. Engkau menyadarkanku. Engkau memang yang Maha Segalanya. Engkau telah menyusun semua ini dengan baik. Enam bulan lebih aku melewati ini, Engkau berikan kesenangan, kesedihan bahkan sakit hati yang amat mendalam. Kau membuatku mempertanyakan kekuasaan-Mu Tuhan, maaf aku salah, Aku memang sangat tidak sabaran. Namun sekarang aku sadar akan semua hal Tuhan, Engkau sutradara yang sangat hebat! Engkau membuatku belajar. Aku belajar mengikhlaskannya, aku belajar tidak memaksakan kehendakku, dan Engkau mengajarkanku untuk emlihat hal lain yang baik disekitarku, keluarga dan teman. Mereka penting, mereka yang mendukungku selama ini. Aku mohon jaga mereka Tuhan, jaga mereka yang selalu membuatku tertawa. Jaga mereka dengan baik. Sayangi mereka Tuhan. Terima kasih! Dan maafkan aku perlu waktu lama untuk menyadarinya, Engkau yang terbaik! Terima kasih!


Oh iya, terimakasih Tuhan atas susu dan kue cokelatnya, aku akan kembali lagi.

Thursday, March 14, 2013

setiap pukul lima pagi

"Sayang, bangun! Ini sudah pukul lima, nanti kamu terlambat!"

"Ah,"

"Sayang, cepatlah bangun! Lihat mama sudah menyiapkan sarapan di meja. Apakah kamu tidak mencium aroma wangi roti isi keju kesukaanmu? Bahkan ada segelas susu cokelat yang siap menghangatkan tubuhmu pagi ini."

"Ah!"

"Hei ayolah sayang, bangun! Lima menit lagi kau akan terlambat...."

Dan kemudian dengan sebuah gerakan tangan, suara dengungan di telinga pun berhenti. Seekor nyamuk mati lagi pagi ini.


kita tidak pernah tahu apa yang nyamuk coba bisikkan
di telinga pada saat kita saat tidur

Monday, March 11, 2013

MENTAL VIP!

AAAAAAAAAAA! It’s really fun to start this with scream out loud hehehe. Okay, this is my first concert! Yeaah, less than my expectation. Menurut gue sih promotornya kurang profesional karena mengganti seat plan H-8. Kemudian muncul prioritas festival standing dari salah satu provider telekomunikasi, dan space buat festival standing minim sehingga sebagian besar festival adalah duduk. Ricuh, kecewa, marah-marah. Saat itu benar-benar gila mendengar umpatan-umpatan dari beberapa fans yang menyumpah serapah akan loncat ke bawah. Tapi buat gue hal itu ga masalah. Ya mungkin karena gue ga terlalu berharap banyak, gue suka semuanya dan tidak terlalu tergila-gila. Cukup jauh memang jarak tempat gue duduk ke panggung sehingga memang mengharuskan gue untuk melihat dari layar. But overall, i’m having fun! Dan alhamdulillah gue benar-benar dimudahkan banget dalam menonton konser itu walaupun kena macet di tol selama sejam.

Dari Depok berangkat setengah dua, sampai sana setengah lima, kemudian sedikit mengantri, jam lima berdiri di depan gate, ricuh, ricuh, ricuh, ricuh, kemudian beralih ke festival seat, menunggu, menunggu, menunggu, sampai jam delapan acara pun dimulai. Selesai acara setengah dua belas, langsung menuju parkiran yang berlawanan arah dan bayar parkir sebesar tiga puluh ribu rupiah, dan keluar begitu saja dari GBK tanpa perlawanan macet. Walaupun salah jalan, dan sedikit menyeramkan karena menurut gue jalanan sepi banget malem itu, hampir menuju sunter dan sampai dengan selamat sekitar jam setengah dua di Depok. Dan sedikit kecewa karena konser itu ga menyisakan apa-apa di benak gue, but sure I CAN FORGET TUGAS AKHIR FOR A WHILE! gue bahkan melupakan bahwa gue adalah seorang mahasiswa tingkat akhir yang hari senin esok harinya harus kembali melintasi kota dan kabupaten untuk bertemu pembimbing dan magang.

 I quoted this for my first concert experience:
Tiket festival, kenyataan seperti tribune, but we have VIP’s mental!”

Jadi, menurut gue yang paling penting dan perlu digarisbawahi adalah MENTAL VIP! Karena ketika marah-marah malah membuat harga tiket sebesar sembilan ratus ribu itu terbuang sia-sia, just shut up your fvckng mouth and enjoy the show! Ya akhirnya sih saat acara dimulai, fans yang menyumpah serapah itu terdiam dan mulai berteriak-teriak menikmati acara. Jadi, kesimpulan gue ketika menonton konser, apapun tiket yang dibeli, apapun kenyataan yang didapatkan, adil ataupun tidak, setiap orang punya rejeki masing-masing, dan mental harus tetap mental VIP! :D

Shinee, Sherlock perform

2PM, photo session :3


#MUBANKJKT

Wednesday, March 6, 2013

minimal 42,5juta!

42,5juta itu kalo dikonversiin jadi produk Apple, mungkin gue udah punya Mac, iPhone, iPod, iTouch masing-masing satu dan itu masih ada kembaliannya. Mungkin gue juga udah punya Ultrabook Vaio yang baru atau Samsung SMARTPC yang udah Windows 8. Itu juga bisa buat uang muka beli rumah atau mobil.
Tapi 42,5juta itu udah gue abisin selama tiga tahun cuma buat duduk ngablu yang hanya sepersekian dari omongan dosen yang nyangkut di otak gue yang kapasitasnya jarang gue maksimalin. Terus sekarang udah tingkat akhir masih aja males ngerjain tugas magang, sapi kalah ngeluhnya sama gue. Sedih ga sih? :')

Sekarang gue anggap 42,5juta itu adalah bayaran untuk menghasilkan TA terbaik, sebentar lagi lulus loh ca! pasti bisa dan harus bisa! Dan lo harus bisa menghadiahi orangtua lo sebagai ganti 42,5juta itu, cukup dengan dipanggil ke depan balairung bersama anak-anak cumlaude lainnya. Ga harus 4,0, hanya lo perlu berusaha lebih keras lagi untuk mendongkrak IPK lo ca! se-ma-gang!

Jadi, buat yang masih nunda-nunda kelulusan, berusahalah biar 'ga bayar kuliah' lagi :)

just a note from myself, to myself

Saturday, March 2, 2013

ini pasti bercanda!

Seorang laki-laki baru saja masuk ke gerai kopi, badannya tegap, kira-kira ia sama tingginya denganku. Ia memakai kemeja berwarna hitam dengan lengan yang tergulung sampai siku. Ia melihat sekeliling dan kemudian melambaikan tangan ketika anakku memanggil namanya dengan semangat. Aku berharap mataku salah mengenali wajahnya ketika ia mulai berjalan mendekat menghampiri kami. Tidak, aku tidak salah, Tuhan sepertinya sedang ingin bercanda denganku hari ini. Aku bisa merasakan senyumnya sedikit memudar ketika aku menyebutkan namanya yang lain. Ya, aku rasa dia merasakan hal yang sama denganku.

Hening.
Canggung.
Kami hanya saling bertatapan kosong saling melempar senyum paksa tanpa ada yang ingin membuka suara terlebih dahulu. 

"Enald, ini papa Dandy. Dia kelja di Amelika loh. Nanti Dandy juga mau ke Amelika!" ujar anakku memecah keheningan. Perkataan Dandy semakin mencekik kerongkonganku, aku rasa aku butuh gelas kopi yang keempat. Seketika aku merasa gerai kopi ini menjadi tempat eksekusiku. Eksekusi kami. Aku, dia, dan mantan istriku.

"Iya Ren, dia mantan suamiku. Kenalin dia...."

"Aku udah kenal kok, kami kenal baik malah, iya kan Mas Vero?"

"Iya Dit, ternyata dunia sempit ya? hahaha" jawabku sambil memaksakan diri untuk tertawa. Aku melihat sekeliling dengan asal, berharap ada yang menyelamatkanku dari situasi ini. "Jadi, bagaimana kamu bisa kenal dengan Adelia ?" tanyaku lagi tanpa malu menyembunyikan rasa penasaranku.

Aditya tidak langsung menjawab. Ia melirik ke arah Adelia, mengharapkan mantan istriku yang akan menjawabnya. Aku semakin curiga bahwa ia benar anak Admiller. Seorang duda kaya yang akan menikahi mantan istriku, seorang wakil direktur yang akan menikahi sekertarisnya dan membuat perceraian ini terjadi, seorang yang cukup aku benci sampai detik ini. Aku langsung mengingat-ngingat apakah dulu Adelia pernah menyebutkan bahwa Admiller memiliki anak laki-laki.

"Aku akan menceritakan padamu nanti. Sepertinya kita akan sering bertemu, saat ini aku ingin pulang. Jadi, kalau boleh aku pulang duluan ya? Sampai jumpa, Novero Dirgantara."

Adelia kemudian meninggalkanku dan mengecup pipiku, disebelah kiri.
Sial!


baca juga  another surprise!