Sunday, May 12, 2013

When Love Says Hello

Aku berjalan-jalan sendirian di sebuah mall. Kalian sepenuhnya benar apabila menebak aku jomblo, tetapi perlu diingat aku tidak mengenaskan. Aku sudah cukup muak dengan laki-laki, oke setidaknya untuk saat ini. Membanggakan diriku yang berubah cukup drastis karena pengkhianatan mantan terakhirku, berjalan tegak selama satu tahun dan mendadak menjadi sok hebat dalam membicarakan hubungan orang-orang. Mengabaikan perasaanku sendiri yang sebenarnya takut tidak dapat membuka hati lagi. Sungguh, aku bisa bersumpah aku masih menyukai laki-laki! Hanya saja aku rasa ketampanan mereka tidak cukup menggugah hatiku untuk maju, Aku cukup bisa menilai mereka tampan, mereka baik, mereka perhatian, tanpa berani untuk mengartikan lebih atau bahkan lebih tepatnya menjauhkan pikiranku dari hal-hal yang mengarah kesana.

Aku menatap gelas plastik iced chocolate-ku yang sudah hampir kosong, satu seruputan terakhir dan aku akan pergi dari gerai ini setelah selama setengah jam duduk sendiri tanpa melakukan apa-apa selain melihat orang-orang--atau mungkin pasangan--yang berseliweran dan membalas chat messenger dari seorang teman selama sepuluh menit terakhir. Dan pasangan sweater merah tepat disampingku ini sepertinya tidak bosan-bosannya mengambil foto mereka yang aku yakin telah mereka bagikan ke akun jejaring sosial mereka dengan hastag-hastag lucu. Ah, jangan ingatkan aku bahwa mereka bahkan mengambil gambar makanan dan minuman mereka sebelum disentuh. Aku menarik nafas panjang dan mulai melihat beberapa pasangan melewatiku. Aku hanya tersenyum sambil memikirkan bahwa kisah cintaku nanti haruslah hebat. Menurutku pasti hebat seseorang setelah ini yang dapat membuatku jatuh cinta setelah hatiku hampir mati sampai sekarang ini. Mungkin aku bisa memilih adegan seperti tidak sengaja bertemu di mall seperti ini atau bertabrakan seperti adegan di film-film. Dia bisa teman kampusku, sahabatku selama ini, atau bahkan tidak menutup kemungkinan mantanku. Aku menahan diri untuk tidak tertawa mengingat pikiran-pikiranku yang konyol sampai akhirnya dia--teman chat selama sepuluh menit terakhir--mengirimkan pesan lagi.

'Pulang. Udah malam. Nanti diculik loh. Ga baik jomblo sendirian sampai jam segini :D :p'

'Yaampun perhatian banget sih, makanya jemput dong :p'

'Kalo gue jemput dapet apa? :p'

'Gue ga punya apa-apa nih, cuma punya hati doang, udah lama ga diisi. Hahaha'

'Oke, gue ambil. Yuk sekarang pulang. I'm behind you.'

Aku langsung menoleh ke belakang. Ia berdiri agak jauh dari tempat dudukku dan kemudian melambaikan tangannya ke arahku. Aku tidak dapat menahan senyumku. Sial, aku langsung suka padanya.


"Just give me a reason,
Just a little bit enough,
We're not broken just bent,
And we can learn to love again."

1 comment: