Sunday, June 2, 2013

(dulu) Kami Jagoan!

Pagi itu menjelang siang, aku memutuskan untuk menepati janjiku dengan dua orang temanku. Sekitar pukul setengah sebelas kami berangkat dari rumah salah seorang teman yang paling dekat dengan tujuan utama. Enam tahun lalu sudah berlalu kami meninggalkan tempat itu, tempat kami mengemban pendidikan sekolah menengah pertama dan tempat kami pertama kali bertemu. Tidak banyak yang berubah dari sekolah kami, hanya menambah satu tingkat dan sebuah masjid yang akhirnya rampung setelah sekian lama. Sedikit perubahan tata letak kelas sana sini, dengan beberapa tempelan mading dan piala yang--sepertinya--mulai dikumpulkan dalam rak-rak tinggi membentuk ruang piala tersendiri bagi sekolah kami. Dan alasan kami kesini kembali adalah untuk melihat latihan bela diri, karate, ya itulah yang menyatukan kami.

Aku sekarang tidak ingat bagaimana mulanya kami bisa membentuk sebuah perkumpulan--yang bahasa kerennya disebut geng--dengan mereka. Entah bagaimana mulanya dari sekian banyak anak baru sabuk putih membuatku--kami--memilih untuk bergabung. Lima wanita jagoan yang menamakan diri kami R.A.W.I.T seperti cabe. Aku masih ingat betul bagaimana cinta-cinta lucu kami kepada senior-senior, menangiskan hal yang tidak perlu, membenci satu sama lain karena suka dengan orang yang sama, marah karena hal-hal kecil, menguasai dan dikuasai. Kami masih SMP dan merasa kami yang paling mengerti segalanya, tidak ada yang salah dengan itu. Menulis dengan huruf besar kecil yang saat ini dibilang dengan sebutan alay pun pernah kami lalui. Sederhana saja saat itu, kami bertemu hampir setiap hari, bermain bersama, bercerita, kami bahagia dan teman selamanya. Namun, setelah lulus kenyataannya tidak seperti itu.

Sekolah Menengah Atas. SMA. Mereka bilang SMA adalah masa-masa paling indah. Tetapi bagi kami itu sebagai awal retakan pertemanan kami. Sibuk masing-masing, memiliki pemikiran masing-masing yang menentukan prioritas masing-masing. Kepercayaan mulai hilang satu persatu. Melupakan janji akan bertemu setiap satu bulan sekali, toh kenyataannya setahun sekali pun kami bersyukur sekali. Dan kami mulai malas mengajak satu sama lain untuk bertemu.

Sebutlah salah seorang temanku sepertinya masih sangat menghargai pertemanan ini. Pertemanan yang bisa kami sebut dengan sahabat namun kami tidak mengenal satu sama lain lagi. Untukku rasanya ini seperti mulai dari awal. Sulit sekali rasanya menaikan level pertemanan kami ke tingkat yang lebih tinggi, maksudku melebihi teman-teman kuliahku sekarang. Namun, aku senang kami mencoba untuk bertemu kembali. Aku senang sekali.

Semoga kami bisa menjadi jagoan kembali!

No comments:

Post a Comment